Selasa, 29 November 2011

INDERA PEMBAU (OLFACTORY SENSE)

Alat indera kita berfungsi sebagai reseptor atau penerima rangsangan, dan setiap reseptor berfungsi untuk merespon rangsangan tertentu saja, misalnya mata untuk merespon rangsangan cahaya, dan hidung sebagai indra pencium berfungsi untuk merespon rangsangan bau.

Hidung merupakan indera pembau pada manusia. Hidung merupakan indera khusus yang terletak di dalam rongga hidung. Daerah sensitif pada indera pembau terletak di bagian atas rongga hidung.

Struktur indera pembau terdiri dari :
1. Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel.
2. Sel-sel pembau(sel olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai reseptor. Sel-sel olfaktori sangat peka terhadap rangsangan gas kimia (kemoreseptor).

Sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak pada selaput lendir hidung, sedangkan ujung yang lain berupa tonjolan akson membentuk berkas yang disebut saraf otak (nervus olfaktori). Saraf ini akan menembus tulang tapis dan masuk ke dalam otak manusia.

Kelainan Pada Indera Pembau

Salah satu kelainan pada indera pembau adalah Anosmia. Akibat kelainan Anosmia ini indera pembau kita dapat kehilangan sensitivitas terhadap rasa bau, sehingga kita tidak bisa mencium bau dari sesuatu benda atau zat tertentu.

Anosmia dapat disebabkan oleh :
1. Penyumbatan rongga hidung akibat pilek.
2. Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
3. Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.
4. Gangguan pada saraf olfaktori.








Struktur dan fungsi :
      Hidung terdiri atas : lubang hidung dan rongga hidung
      Rongga hidung memiliki permukaan yang selalu basah yang disebut selaput lendir.
      selaput lendir rongga hidung sebelah atas terdapat reseptor pembau (olfactory membran).
      Reseptor pembau berupa rambut getar (olfactory cells) untuk menerima rangsang baubauan yang biasanya berupa gas atau uap
      Dalam hal tertentu indera pembau bekerjasama dengan indera pengecap untuk menimbulkan kesan tertentu
      Pada saat sakit flu selaput lendir tertutupi oleh lendir tebal sehingga kepekaan indera menjadi berkurang akibatnya kurang nafsu makan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar